Thursday, December 20, 2007

Ingin Hidup Mapan? Rencanakan Sejak Lajang


Dalam urusan keuangan, wanita lajang memang sering merasa lebih santai karena belum dibebani kewajiban membayar ini itu seperti halnya perempuan yang sudah menikah. Akibatnya uang yang sudah susah payah dikumpulkan setiap bulan kerap habis karena gaya hidup konsumtif tanpa kendali. Padahal jika ingin hidup mapan (punya simpanan di bank, mobil dan rumah) para lajang juga harus pintar mengelola finansial dari sekarang.

1. Kontrol Pengeluaran
Pos pengeluaran para lajang lebih sedikit dibanding yang sudah menikah. Maklum, kan belum punya tanggungan. Tapi tunggu dulu, banyak lho, kaum lajang yang sudah punya tanggungan. Misalnya, untuk membantu orang tua atau adik-adiknya. Tapi umumnya tanggungan tersebut tak sebanyak jika sudah berkeluarga.

Walau pos pengeluarannya masih sedikit, tapi cobalah kendalikan diri setiap pengeluaran Anda. Jangan merasa sebagai lajang, Anda bebas mengeluarkan uang berapa pun. Jangan punya pikiran, "mumpung masih lajang" seperti yang sering kita dengar selama ini. Justru karena Anda masih lajang, Anda harus banyak menabung demi masa depan.

2. Belajarlah Berinvestasi di Berbagai Tempat
Cobalah belajar berinvestasi di berbagai tempat mulai sekarang. Saat Anda masih lajang, beban yang Anda miliki biasanya lebih ringan sehingga kalaupun mengalami kerugian dalam berinvestasi, efeknya mungkin tidak akan terlalu mengganggu karena yang mengalami kerugian toh hanya Anda sendiri kan? Beda dengan kalau Anda sudah berkeluarga, dimana kalau Anda mengalami kerugian dalam berinvestasi, yang ikut terkena getah dari kerugian itu adalah keluarga Anda.

Jadi sekali lagi, mumpung Anda masih lajang, belum memiliki banyak tanggungan, belajarlah sejak sekarang. Dalam dunia kerja, Anda mungkin sudah berpengalaman dan pintar mencari uang. Tapi ketika Anda harus menginvestasikan sebagian dari gaji Anda, anggap saja Anda anak kecil yang masih harus banyak belajar.

3. Mencari Penghasilan Tambahan sejak sekarang
Seorang lajang umumnya memiliki jumlah penghasilan yang tidak sebesar mereka yang sudah berkeluarga. Maklum mereka belum mencapai di puncak karier. Itu sebabnya, mumpung masih lajang, belajarlah mencari penghasilan tambahan di luar penghasilan utama Anda.

Persoalan ini penting mengingat pada beberapa kasus, ketika sudah berkeluarga dan perlu mencari uang tambahan, seseorang jadi bingung lantaran waktu lajang tak punya pengalaman apa-apa soal mencari penghasilan tambahan. Percayalah, walaupun saat ini Anda merasa penghasilan utama masih mencukupi, tetapi penghasilan tersebut belum tentu mencukupi ketika Anda menikah nanti kan?

kompas.com



Tuesday, August 23, 2005


walah... emang kenapa?
Aduh Kang ini selalu bikin saya ngak semangat seharian.
Emang apa sih penyebabnya atuh?
kok sepertinya jadi Akang terbebani sekali,
tapi jangan lupa tetep makan teratur yah kang.
Teorinya sih bisa, tapi rasa haus ,lapar sepertinya sudah hilang.
Males rasanya untuk melakukan sesuatu.
Apa jadinya kalo mempengaruhi sikap kita di tempat kerja.. wah.
bahaya.. bahaya kang..
kalo memang ada persoalan di rumah jangan di bawa -bawa ke tempat kerja atuh..
begitu juga sebaliknya, kalo ada masalah di tempat kerja jangan di bawa-bawa ke rumah.. bisa gempar orang seisi rumah..
suasana semakin tidak mengenakan.
Hus.. emang gampang?
Berpura-pura dong?
Bukannya malah nambah beban?
Coba sekarang kalo Akang pulang dari bekerja trus nyampe rumah, istri bersiakp masabodo, malah bermuka masam, apa ngak bikin tensi tambah naik tuh...
Iya juga sih.. sekarang mah gimana dong?
ah sayah mah biasa aja.. kalo dah kepepet baru keluarkan semua emosi.. biar meledak-ledak! Ancur-ancur lah rumah..
sumpah serapah bisa keluar tanpa kendali..
walaaaah....
nyebut kang.. nyebut.!!!
Astagfirullahal adzim!